Subhanallah, Dua Pemain Muslim Bayern Enggan Pegang Bir

shares

Bayern Munchen adalah salah satu klub Eropa paling TOP didunia, perannya sangat besar dalam menjaga nama besar Bundesliga di kancah Benua Biru, setiap dipastikan harus mengirimkan perwakilannya untuk bersaing merebutkan trofi paling bergengsi, Piala Liga Champions Eropa yang diikuti oleh Liga-Liga besar lainnya. (baca : Selebrasi Sujud Syukur Pemain Muslim Eropa)

(foto: Dream.co.id)

Bayern merupakan klub yang sangat toleransi kepada setiap pemainnya, mereka tidak memaksakan kepada pemain untuk melakukan sesuatu diluar keyakinan mereka, contohnya saat acara pemotretan iklan Bir Brewery untuk musim 2015-2016, disitu setiap pemain terlihat memegang produk yang menjadi sponsornya tersebut.
Namun ada 2 pemain Muslim yang tidak memegangnya, karena didalam Islam yang namanya bir itu memabukkan, dan yang memabukkan pasti haram.
Allah ta’ala berfirman :
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah : ‘Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya” [QS. Al-Baqarah : 219].
 Hadist :

كلّ مسكر حرام انّ على الله عزّوجلّ عهدا لمن يشرب المسكر ان يسقية من طينة الخبال، قال يارسول الله وما طينة الخبال قال: عرق اهل النّار اوقال عصارة اهل النّار 
“Setiap barang yang memabukkan diharamkan; sesungguhnya Allah telah berjanji akan memberi minuman yang bernama Thinah al-Khabaal kepada orang yang meminum minuman keras”. Lelaki tersebut bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang dinamakan Thinah al-Khabaal?” Rasulullah menjawab : “Keringatnya ahli neraka atau perasan ahli neraka(Hadits riwayat Muslim dan An-Nasai.)”. 
Kedua pemain tersebut adalah Franck Ribery dan Medhi Benatia, keduanya menolak memegang barang haram tersebut, bahkan pernah Ribery sangat marah , ketika itu dia disiram oleh salah satu pemain yang merayakan treble winnernya Bayern, namun kemudian temannya itu meminta maaf karena tidak mengetahui larangan tentang menjauhi barang beralkohol tersebut bagi setiap Muslim.