Video Ahok Diteriaki Umpatan Oleh Anggota DPRD DKI Dalam Rapat Mediasi
Miris banget rasanya melihat para pemimpin kita yang tidak bisa menjaga ucapan maupun tindakannya, sebagai wakil rakyat , semestinya mereka harus memperhatikan tingkah lakunya agar bisa diteladani oleh masyarakat.
Pembicaraan mulai memanas ketika debat antara Pak Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta dengan Lulung selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
1. Ahok menyampaikan agar lebih memperhatikan e-budgeting (proses transparansi anggaran melalui internet), khususnya kepada Lulung, yakni jangan sampai input keuangan diluar pembahasan (02:00).
2. Lulung, "ini mau sewenang-wenang atau ikuti Undang-Undang, itu aja?!" (02:43)
3. Ahok, "ini semua sesuai peraturan".
4. Lulung, "ini pokoknya hasil pembahasan pak.. hasil pembahasan !, ya? belanja itu hasil pembahasan"
Pembicaraan mulai memanas ketika debat antara Pak Ahok selaku Gubernur DKI Jakarta dengan Lulung selaku Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
1. Ahok menyampaikan agar lebih memperhatikan e-budgeting (proses transparansi anggaran melalui internet), khususnya kepada Lulung, yakni jangan sampai input keuangan diluar pembahasan (02:00).
2. Lulung, "ini mau sewenang-wenang atau ikuti Undang-Undang, itu aja?!" (02:43)
3. Ahok, "ini semua sesuai peraturan".
4. Lulung, "ini pokoknya hasil pembahasan pak.. hasil pembahasan !, ya? belanja itu hasil pembahasan"
5. Ahok, "kalau pakek pembahasan berarti SKPD saya ini saya nyatakan disahkan karena beli UPS, ini pak walikota berdiri, apakah Anda membahas beli UPS 4,2 miliar?!!" (02.55)
6. "jangan / betul / pak gubernur #%^%$"
7. "Pak Gubernur, saya kira bapak bisa menahan emosi bapak, ini forum presiden pak gubernur, jangan teriak-teriak pak Gubernur, jangan seperti Preman Pak Gubernur!" (03.15)
8. Pimpinan rapat, "Tolong saya yang memimpin"
9. "Anda ini Pimpinan Woy !"
10. "Saya minta tolong ini rapat kita" (03.35)
11. Lulung, "Pak Gubernur jangan teriak-teriak mentang-mentang kebiasaan jadi tera.... Ya tapi teriak-teriak....
12. "Pak Gubernur !"
13. "Ini Gubernur apa Preman ?"
14. Lulung, "ini betul preman ini!"
15. "Gubernur Gobl*k !" (03.52)
16. "Saya mohon kita rapat dengan tertib (03.57) suara pelan sejenak, volume master dikecilkan total oleh Audio Man, namun dibesarkan lagi setelah itu.
17. Pimpinan rapat "Saya tutup" (04.50)
18. "Anj*ng !!!" (05.09)
19. "Bangs*t !!!" (05.12)
19. Lulung, "Ini dia jelas bukan SKPD, kalau ada usulan ke komisi, ya masuk ke pembahasan?"
20. "Sangat memalukan !" (05.28)
6. "jangan / betul / pak gubernur #%^%$"
7. "Pak Gubernur, saya kira bapak bisa menahan emosi bapak, ini forum presiden pak gubernur, jangan teriak-teriak pak Gubernur, jangan seperti Preman Pak Gubernur!" (03.15)
8. Pimpinan rapat, "Tolong saya yang memimpin"
9. "Anda ini Pimpinan Woy !"
10. "Saya minta tolong ini rapat kita" (03.35)
11. Lulung, "Pak Gubernur jangan teriak-teriak mentang-mentang kebiasaan jadi tera.... Ya tapi teriak-teriak....
12. "Pak Gubernur !"
13. "Ini Gubernur apa Preman ?"
14. Lulung, "ini betul preman ini!"
15. "Gubernur Gobl*k !" (03.52)
16. "Saya mohon kita rapat dengan tertib (03.57) suara pelan sejenak, volume master dikecilkan total oleh Audio Man, namun dibesarkan lagi setelah itu.
17. Pimpinan rapat "Saya tutup" (04.50)
18. "Anj*ng !!!" (05.09)
19. "Bangs*t !!!" (05.12)
19. Lulung, "Ini dia jelas bukan SKPD, kalau ada usulan ke komisi, ya masuk ke pembahasan?"
20. "Sangat memalukan !" (05.28)
Nah begitulah suasana rapat mediasi yang seharusnya bisa mencarikan solusi, malah menimbulkan masalah baru, berikut videonya :
sumber : youtube : sebut saja mawar
%2B%2C%2BMakjleb%2BBanget%2B!.png)
